Selasa, 24 Februari 2009

Jendela

Angin menerobos memasung waktu
kerdipan gemintang mengisyaratkan nyata
seruling tua merayapi nada yang teraba
senandung sendu membingkai keresahan
menghembuskan cerita teramat lara

sesekali nada itu tersenggal redup
jendela itu masih terbuka lebar
kerlingan lilin pun menari gemulai
sesekali tangan keriput mengusap kedua mata
menuangkan air mata kedalam awan kesedihan

tujuh tahun jendela itu mengabarkan misteri
tertumpahnya suasana yang sulit dimengerti

malam ini jendela itu tiada bersuara
cahaya lilin pun ditelan kelamnya sepi
misteri jendela itu belum terungkap pati
tertutup meninggalkan teka-teki yang teramat ngeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar