Kamis, 29 Januari 2009

Curhat Tentang Hak Asasi

kita sering mengatakan ini hak asasi, merasa semua puya hak tentang segala sesuatu, entah itu mengenai hidup, entah itu mengenai memiliki dalam arti kebendaan, entah itu dalam berprilaku. kita tidak menyadari bahwa kita sebenarnya tidak mempunyai hak sedikitpu atassegala sesuatu tadi.


bukankah orang bisa dikatakan mempunyai hak, jika seseorang tersebut mempunyai investasi dalam segala sesuatu tersebut. namun kenyataannnya manusia tidak memiliki apapun walaupun sedikit. bahkan dirinya, jasadnya, hidupnya merupakan "pinjaman" dari sang pencipta. betapa tidak, bagaimana orang mampu melahirkan dirinya sendiri, atau mengatur bakalan punya kulit kuning, atau berambut keriting, atau bahkan mampu mengatur dirinya untuk mampu terbang tanpa bantuan alat.

artinya hidup manusia hanyalah pinjaman, yang seharusnya dijaga dirawat dan dimanfaatkan sesuai dengan keinginan yang meminjami. sehingga nantinya ketika kita mengembalikan pinjaman ini, dalam keadaan baik.

sehingga sudah sepantasnya kita merenung untuk men"treatmen" diri, akal, fikiran, dan hati untuk mengelola pinjaman ini. teringat dalam permainan monopoli anak-anak, bukankah ketika awal kita diberi pinjaman oleh bank, kemudian dalam permainan itu kita diberi fasilatas sehingga mampu mengumpulkan aset. yang pada akhirnya kita mampu mengembalikan pinjaman itu. disini kita dituntut untuk menjadi "teh winner" atau "losser".

Bumi, alam semesta dan segala isinya adalah fasilitas yang diberikan oleh Sang Pemberi pinjaman untuk manusia dalam mengelola modal pinjaman yang diberikan, sehingga apakah nantinya ia menjadi orang yang menang dalam proses yang jujur ataukah kalah dalam keadaan yang curang.

kesimpulannya hak asasi yang sering kitayakini adalah fatamorgana yang dicekokkan oleh setan,agar kita lupa bahwa kita berhutang pada Allah SWT...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar