Kamis, 29 Januari 2009

Curhat Tentang Hak Asasi

kita sering mengatakan ini hak asasi, merasa semua puya hak tentang segala sesuatu, entah itu mengenai hidup, entah itu mengenai memiliki dalam arti kebendaan, entah itu dalam berprilaku. kita tidak menyadari bahwa kita sebenarnya tidak mempunyai hak sedikitpu atassegala sesuatu tadi.


bukankah orang bisa dikatakan mempunyai hak, jika seseorang tersebut mempunyai investasi dalam segala sesuatu tersebut. namun kenyataannnya manusia tidak memiliki apapun walaupun sedikit. bahkan dirinya, jasadnya, hidupnya merupakan "pinjaman" dari sang pencipta. betapa tidak, bagaimana orang mampu melahirkan dirinya sendiri, atau mengatur bakalan punya kulit kuning, atau berambut keriting, atau bahkan mampu mengatur dirinya untuk mampu terbang tanpa bantuan alat.

artinya hidup manusia hanyalah pinjaman, yang seharusnya dijaga dirawat dan dimanfaatkan sesuai dengan keinginan yang meminjami. sehingga nantinya ketika kita mengembalikan pinjaman ini, dalam keadaan baik.

sehingga sudah sepantasnya kita merenung untuk men"treatmen" diri, akal, fikiran, dan hati untuk mengelola pinjaman ini. teringat dalam permainan monopoli anak-anak, bukankah ketika awal kita diberi pinjaman oleh bank, kemudian dalam permainan itu kita diberi fasilatas sehingga mampu mengumpulkan aset. yang pada akhirnya kita mampu mengembalikan pinjaman itu. disini kita dituntut untuk menjadi "teh winner" atau "losser".

Bumi, alam semesta dan segala isinya adalah fasilitas yang diberikan oleh Sang Pemberi pinjaman untuk manusia dalam mengelola modal pinjaman yang diberikan, sehingga apakah nantinya ia menjadi orang yang menang dalam proses yang jujur ataukah kalah dalam keadaan yang curang.

kesimpulannya hak asasi yang sering kitayakini adalah fatamorgana yang dicekokkan oleh setan,agar kita lupa bahwa kita berhutang pada Allah SWT...........

Rabu, 28 Januari 2009

Why Israel Can't Be Stoped

Ada pertanyaan berulang ditengah-tengah masyarakat, kenapa kita tidak bisa menghentikan kebiadaban Israel? Kenapa penguasa-penguasa Arab dan negeri Islam lainnya memilih diam? Kenapa PBB yang mengklaim sebagai organisasi internasional malah terkesan menjadi pengamat terhadap keganasan Israel?

Paling tidak ada tiga ‘penjara besar’ yang membuat kita meskipun dengan jumlah penduduk lebih dari 1,5 milyar seluruh dunia lumpuh menghadapi Israel dengan jumlah penduduk total sekitar 5,5 juta jiwa. Pertama adalah nasionalisme dengan sistem negara bangsa (nation state). Dengan sistem negara bangsa, umat Islam yang tadi bersatu dibawah naungan negara Khilafah kemudian dipecah-pecah menjadi negara kecil dan lemah.

Diperparah dengan ide nasionalisme yang menjadi racun yang membunuh persaudaraan dan persatuan umat Islam. Logika nasionalisme selalu mengatakan persoalan luar negeri seperti Palestina, Irak, Afghanistan bukan persoalan kita, kita lebih baik memikirkan kepentingan nasional kita saja !

Justru sikap ini yang membuat kita lemah dan membuat negara-negara kafir penjajah berbuat seenaknya terhadap umat Islam. mereka tidak khawatir secara bergilirian menyerang negeri-negeri Islam. Setelah Afghanistan, Irak, Palestina, maka bukan mustahil berikutnya Suriah, Iran atau negera manapun yang menantang Amerika. Mereka tahu negara-negara muslim lainnya akan diam.

Ini tidak akan terjadi kalau negara-negara kafir itu melihat umat Islam menganggap dirinya bagaikan satu tubuh seperti yang digambarkan oleh hadist Rosulullah saw “kal jasadil wahid”. Kalau umat Islam bersatu, satu negeri Islam diserang, seluruh negeri Islam akan mengirim jutaan tentaranya yang didukung umat Islam yang rindu syahid fi sabilillah untuk membebaskan saudaranya.

Kita bisa bayangkan, menghadapi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon Selatan, dan mujahidin Irak dan Afghanistan , saja mereka sudah kewalahan. Apalagi kalau negara-negara penjajah itu menghadapi puluhan juta tentara Islam dengan persenjataan mereka yang tentu lebih canggih. Pastilah musuh-musuh Allah Swt akan ketakutan. Apalagi yang mendorong tentara-tentara Islam itu bukanlah kekuatan materi tapi aqidah Islam. Tentara Islam akan menjadi tentara yang ditakuti oleh lawan. Bagi tentara Islam yang rindu syahid, kecintaan kepada kematian dijalan Allah swt akan mengalahkan kecintaan kepada dunia tentara-tentara musuh.

Penjara besar kedua adalah penguasa-penguasa negeri Islam yang berkhianat pada Allah swt, Rosulululah saw dan umat Islam. Penguasa umat Islam sekarang sebagian besar adalah antek-antek Amerika Serikat , kaki tangan penjajah, yang lebih memilih berkhidmat kepada penjajah dari pada melindungi dan melayani umat Islam. Padahal Rosulullah saw telah mengingatkan fungsi utama pemimpin adalah melindungi umatnya. Pemimpin adalah perisai (al junnah).

Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara penjajah lainnya tidak akan seenaknya membunuh umat Islam, kalau mereka tahu ada penguasa Islam yang menjadi pelindung umat yang akan membela rakyatnya. Pemimpin Negara seperti Rosulullah saw yang menghukum mati Yahudi Bani Qainuqo yang membunuh seorang rakyatnya dan mengusir keluar mereka keluar Madinah.

Rosulullah saw juga mengirim pasukan Islam untuk mengepung Yahudi Bani Quraizhah selama 25 hari dan menghukum mati para pengkhianat. Pasalnya, bangsa pengkhianat ini, telah berkaolisi dengan musuh Daulah Islam dalam perang Ahzab. Begitulah sikap pemimpin yang kemudian diikuti oleh Khalifah Mu’tashim Billah saat memerangi pasukan adi daya Romawi yang telah menodai kehormatan wanita muslimah.

Penjara ketiga, adalah sistem internasional saat ini yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan ideolog Kapitalismenya. AS dan sekutunya kemudian membuat hukum internasional dan membentuk lembaga-lembaga internasional yang digunakan sebagai alat kepentingan negara-negara penjajah. PBB digunakan untuk melegalisasi penjajahan terhadap Irak dan Afghanistan.

Lewat organisasi ini dikirimlah tentara dari berbagai negara untuk menduduki Irak dan Afghanistan. Sebaliknya, tentara-tentara dari negeri Islam berlindung dibelakang PBB untuk tidak membantu saudaranya yang dibantai. Alasannya, tidak ada perintah dari PBB, tentara hanya dikirim lewat PBB.Jadilah PBB mandul untuk menyelamatkan kaum muslimin di Palestina. Banyak resolusi PBB diabaikan oleh Israel .Resolusi yang mengutuk Israelpun sering diveto oleh AS.Dengan tidak mendapat mandat dari PBB , penguasa negeri-negeri muslim tidak mengirimkan tentaranya membebaskan Palestina. Padahal sudah sangat jelas PBB tidak akan mengirim pasukan perang yang bisa merugikan kepentingan Israel, meskipun hanya sedikit.

Penghancuran penjara itu hanya bisa dilakukan dengan membentuk kembali Khilafah Islam, sebuah sistem pemerintahan Islam yang berdasarkan manhaj nubuwah. Dengan tegaknya sistem Islam penguasa-penguasa pengkhianat itu akan tumbang. Digantikan oleh Kholifah yang adil dan melindungi rakyat. Khilafah akan menyatukan negeri-negeri Islam bukan berdasarkan kebangsaannya tapi atas dasar aqidah Islam. Khilafah juga akan mengimbangi dan menggantikan dominasi negara-negara Kapitalis saat ini yang dipimpin AS. Tatanan internasional akan dipimpin oleh Khilafah Islam yang akan memberikan kesejahteraan dan keamanan bagi umat manusia seluruh dunia. (Farid Wadjdi)

taken from :http://hizbut-tahrir.or.id (25-01-2009)

Peran Pemuda Dalam Perubahan Lampung

Indonesia dalam kubangan bencana begitulah sekiranya ungkapan yang tepat dalam menyatakan kondisi bangsa Indonesia saat ini, negeri yang gemah ripah loh jinawi ini dirundung duka, semenjak pukulan maha dahsyat Tsunami Aceh yang memporakporandakan serambi mekah ini, puluhan ribu nyawa melayang belum lagi kerugian akibat hancurnya infrastruktur semakin memperparah keadaan. Beralih ke Jogjakarta gempa bumi pada 27 Maret 2006 juga tak kalah dahsyat, terhitung jumlah korban meninggal dunia lebih dari 2000 orang, belum lagi korban luka-luka.(Walhi, 27 Mei 2006).

Ironis memang melihat kenyataan yang ada bahwa negeri yang sangat kaya raya ini mempunyai lebih dari 100 juta rakyatnya berada dibawah garis kemiskinan, tingginya angka kematian ibu dan bayi karena buruknya layanan kesehatan, ditambah lagi tidak adanya tempat tinggal yang memadai untuk mereka bernaung karena 68,7% penduduk Indonesia tidak memiliki rumah, pengangguran yang kian bertambah, seperti menggambarkan anak negeri yang tersisih dan terbuang dari rumah sendiri.

Lampung merupakan sebuah protype kecil dari Indonesia dimana masalah kemiskinan juga menjadi permasalahan yang wajib disoroti, sebagai propinsi termiskin di Sumatera. Pembangunan fisik sepertinya hanya jalan ditempat, terbukti masih banyaknya jalan-jalan yang rusak, permbangunan infrastruktur yang lambat, banyaknya masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal yang layak.


Lemahnya sistem pendidikan, ditambah kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan menambah catatan kelam Lampung. Buruknya layanan publik seperti mahalnya biaya kesehatan, banyaknya kasus balita busung lapar semakin memperparah keadaan ditambah maraknya tindak kriminal seperti pencurian, pemerkosaan, perzinaan yang hampir setiap hari dapat kita akses dari media massa dan elektronik.

Disisi lain industri lampung terbilang banyak dan bertaraf internasional, selain itu hasil perkebunan seperti kelapa sawit, gula, kopi, lada, karet merupakan penyuplai kebutuhan nasional. Ditambah hasil laut yang melimpah, hasil tambak yang nota bene merupakan penghasil udang terbesar di Asia Tenggara juga berada dipropinsi lampung. Belum lagi tempat wisata lampung yang sangat mungkin dikembangkan seperti daerah pesisir Krui, Taman wisata Way Kambas, dan lain-lain yang seharunya menciptakan lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan daerah.

Pertanyaanya sekarang adalah mengapa dengan potensi kekayaan alam yang sangat melimpah ruah ini, masyarakat lampung masih terpuruk dalam bidang ekonomi. Dimanakah letak permasalahan mendasar yang harus disembuhkan. Inilah yang harusnya menjadi pekerjaan rumah bagi pemuda termasuk didalamnya mahasiswa untuk senantiasa memikirkan bagaimana semua kondisi yang terjadi bisa berubah.

Jika diamati dengan seksama sebenarnya titik permasalahannya adalah bukan dari sumber daya alam, atau sumber daya manusia akan tetapi adalah sistem yang mengatur masyarakatlah yang keliru. Hari ini dapat kita lihat seluruh sumber daya alam dikuasai perusahaan swasta dan asing, sistem perundangan yang senantiasa memihak para pemilik modal dan para elit politik tertentu saja, artinya sistem kapitalislah yang saat ini tengah mengoyak-ngoyak seluruh lini kehidupan.

Di dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka”. QS: Ar-Ra’d 11

Disinilah tugas dari pemuda yaitu sebagai agent of change, yang nantinya merubah seluruh tatanan kehidupan seperti yang dicontohkan oleh Muhammad S.A.W. Sebagai agent of change, seharusnya pemuda memahami perannya dalam masyarakat untuk mampu merubah sistem yang bobrok ini menuju suatu sistem yang penuh dengan keadilan, sistem yang mampu memakmuran rakyatnya, memberikan keamanaan dan kenyamanan serta kesejahteraan. Sejarah membuktikan selama 13 abad lamanya kesejahteraan meliputi seluruh manusia yang berada pada suatu sistem yang dinamakan Islam. Sebagai contoh angka orang yang dipotong tangan akibat kasus pencurian dan dikenai sanksi hudud hanya 200 kasus selama kurang lebih 13 abad, sungguh rekor yang sangat luar biasa.

Berbicara nmengenai peran strategis pemuda Allah memberikan penjelasan dalam Al-Qur’an:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian memerintahkan yang ma’ruf) dan melarang dari yang mungkar …” (Qs. Ali-Imran [3]: 110).
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiyaa` [21]: 107).

Untuk dapat merubah kondisi Lampung saat ini haruslah memperhatikan beberapa hal yang sangat mendasar. Bahkan lebih dari itu, upaya perubahan yang dilakukan sebenarnya tak hanya terbatas untuk, namun juga harus dilakukan untuk berbagai bangsa dan umat lain di dunia. Sebab yang sedang mengalami penderitaan sesungguhnya bukan rakyat lampung saja, melainkan juga umat manusia di seluruh dunia. Artinya proses perubahan ini haruslah dilakukan secara sistemik dan konsisten agar nantinya kondisi ideal yang diharapkan tercapai

Pertama, mempunyai pemahaman terhadap fakta yang terjadi masyarakat saat ini apa adanya untuk kemudian dipandang dan dinilai menurut sudut pandang tertentu. Artinya disini dibutuhkan pengetahuan terhadap segala permasalahan yang terjadi dimasyarakat secara keseluruhan yang melingkupi seluruh elemen, dari petani sampai pejabat yang kemudian dianalisis menurut pandangan tertentu. Seperti kita ketahui di dunia ini ada tiga ideology yang berpengaruh yaitu, Sosialis dan Komunis, Kapitalis, dan Islam. Dalam hal ini kita melihat dengan sudut pandang Islam karena kebobrokan yang terjadi selama ini adalah akibat diterapkannya pandangan Kapitalisme. Sedangkan Sosialisme dan Komunisme tidak dapat diharapkan karena memang tidak mampu menyelesaikan masalah kehidupan terbukti dengan robohnya Uni Soviet sebagai Negara yang menerapkannya. Islam memandang bahwa permasalahan yang terjadi di dunia ini khususnya Lampung adalah karena diterapkannya sistem kapitalis yang sesungguhnya hanya memihak pada sekelompok orang pemilik modal saja. Artinya seluruh peraturan yang ada hanya mensejahterakan beberapa orang saja, sedangkan penindasan dan eksploitasi terhadap masyrakat dianggap halal.

Kedua, pemahaman terhadap metode perubahan yang akan digunakan untuk mengubah masyarakat yang ada menuju masyarakat ideal yang dicita-citakan. Dalam hal ini contoh terbaik adalah Muhammad S.A.W dimana beliau mampu merubah masyarakat Mekkah yang berada dalam kezholiman menjadi masyarakat yang beradab dan disegani diseluruh dunia. Artinya jika kita ingin mengulang keberhasilan Muhamad maka tidak ada cara lain kecuali dengan mengikuti metode yang diterapkannya.

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suatu contoh yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharapkan (keridlaan) Allah dan hari kemudian, serta banyak mengingat Allah.” (Qs. Al- Ahzab [33]: 21).
Yaitu dengan perubahan mendasar dari pemikiran masyarakat dari penerapan hukum buatan manusia dengan mengganti dengan peraturan dari Allah yang menciptakan manusia.

Ketiga, pemahaman terhadap kondisi masyarakat ideal yang dicita-citakan di masa depan. Gambaran terhadap suatu masyarakat yang ideal ini, dimana kesejahteraan, keadilan dan ketentraman terwujud. Sistem yang mempunyai visi kerakyatan ini nantinya akan mampu merubah wajah lampung menjadi lebih baik bahkan tidak hanya itu sistem ini nantinya pula akan merubah dunia. Hal ini pernah tercipta selama kurang lebih 13 abad lamanya dalam sejarah kepemimpinan islam.

Mengenai sistem hidup yang sempurna ini Allah berfirman dalam Al Qur’an:
“Hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku cukupkan untuk kamu nikmatKu, serta Aku ridhai Islam sebagai agama kamu”.QS: Al-Maidah 3

Akhirnya perubahan lampung merupakan parsial dari perubahan Indonesia sehingga diharapkan Lampung nantinya menjadi prototype dari penerapan sistem yang mampu membangun baik secara fisik maupun moral bangsa indonesia.

Selasa, 27 Januari 2009

Tembang Setan

tiada henti bencana demi bencana
tak tersentuh hati nurani kita
gunung murka seluruh alam pun juga
sesungguhnya tuhan sakit hatinya

hidup gelap kita tolak cahaya
dan sekarang malah benci obatnya
tak selamat karena penuh hianat
penuh rahmat tapi milih dilaknat


iki zaman arane zaman edan
iblis setan keilangan penggawean
iki zaman zamane edan
mangan lemper dibeset metu setan
iki zaman zamane edan
seng edan ora kuat banjur edan
iki zaman zamane edan
lungo haji malah dibandem setan

ayo konco kabeh podo sengider
akeh menungso pateng sliwer dadi setan
ayo konco kabeh podo sengider
kejobo seng pancen kepengen dadi setan

hati senang suharto sudah tumbang
dan sekarang suharto-nya banyak nian
penasaran aku ikut coblosan
yang terpilih ternyata juga setan

pakai peci bareng-bareng sembahyang
hati-hati awas imamnya setan
duduk bareng sambil menguyah kacang
nonton tv liat tayangan setan

teringat pembicaraan Cak Nun dalam memaknai syair lagu tembang setan, menarik juga.......
cak nun tak tunggu petuah-petuahmu......

Denting

Denting…, mengapa kau selalu alirkan cerita
Kau bawa suasana kedalam alunan nada
Menyeret gundah tuk kabarkan kisah
Denting…, kau abadikan suka dan duka
Setiap jiwa terseret selami aroma

Disini denting pecahkan kesunyian
Kulumat seluruh nada dalam tangis
Perlahan jemari ini tebarkan duka
Lirih hanyut dalam kecewa dalam iringan denting

Wahai denting…, tolong tanyakan pada lentera
Mengapa cahaya itu memudar padam
Apakah angin telah usik ketenangan
Disini kubutuh cahaya tuk guratkan langkah
Kubutuh terang tuk perlihatkan jalan

Denting…, kutitipkan padamu suara hati ini
Kumohon abadikan dalam remang malam
Dan ingatkan kembali aku suatu saat nanti
Ketika aku telah rapuh
Ketika aku terkulai luruh

Aku, Dedaunan dan Mentari

Dedaunan yang berjatuhan mensiratkan arti
Sebuah perjalanan panjang penuh makna
Sebuah perjalanan kehidupan nyata
Meniti kerendahan dan konsekuensi makhluk

Kilau mentari memudar menyentuh lembut,
Menerobos kerumunan angin dan debu-debu
Menyusup, meresap, menjalari aliran darah
Mendobrak logika dan sukma yang beku

Kualihkan perhatian bersama pemahaman baru
Menyelami tiap-tiap peristiwa dengan tawakkal
Meresapi kehendakNya dengan kerelaan
Wahai mentari…!kulapangkan jalanku,
Seperti kau lapangkan sinarmu kepada semuanya
Akupun terlahir kembali menjadi sosok yang baru

Dialah Suamiku

Kulihat masih mengalir air mata ini dipipiku, rasanya tak sangggup untuk membendung seluruh perasaan ini. Semua terjadi begitu cepat, setelah sembilan tahun lamanya kupelihara rasa cinta ini, tiga jam yang lalu semua telah musnah. Semua harapan yang kubangun hancur hanya dengan sebuah kata “putus”. Oh, tuhan mengapa inginku kini kandas hanya karena aku yang tak mau menjadi apa yang dia mau.

Apakah cintaku dan ketulusanku padanya telah dia lupakan. Apakah semua pengorbananku dan kesetiaanku padanya dia ragukan. Rasanya sangat tak adil jika semua terjadi padaku, apakah sanggup kujalani hidup ini tanpa dia. Ya Allah, tolonglah aku berikanlah petunjukMu padaku, aku sangat mencintainya.


Angin pun berdesir lembut menambah suasaku semakin haru, akhirnya lelap pun menyapa hingga menenggelamkanku dalam mimpi. Ya, mimpi yang sangat indah seolah peristiwa yang terjadi tiga jam yang lalu sirna tanpa berbekas sedikitpun.

Sebuah gaun indah melekat dibadanku, sebuah kerudung terjulur dari kepalaku. Sebuah pesta taman sederhaku berlangsung dihalaman rumahku. Aku bingung, sebuah nuansa yang sangat berbeda. Mungkinkah aku di surga, aku masih termenung menatap wajahku disebuah cermin bulat didepanku dengan bingkai ukiran yang tersusun apik.
Kuintip dari jendela kulihat semua berpakaian rapi layaknya suasaku pengajian. Wanita-wanita memakai busana muslim dan lelaki memaki gamis terlihat sangat sempurna. Kiranya aku benar-benar disurga. Tapi, untuk apakah gaun pengantin yang kukenakan ini, dengan siapakah aku akan menikah? Bukankah baru beberapa jam tadi dia memutuskan aku? Berjuta pertanyaan mengembang di kepalaku.

“Rahmah…, ayo keluar”, sebuah suara yang mirip ibuku memanggil.
“ I..iya”, Aku menjawab dengan terbata-bata.
“ Acara sebentar lagi mulai”, tambah suara itu yang ternyata memang suara ibuku.
Akupun semakin gugup, debar jantungku semakin cepat. Aku tidak mungkin menikah dengan orang yang tidak aku cintai. Ku hanya mau menikah dengannya, tapi mungkinkah itu dia. Nafaskupun tersengal-sengal, sesaat kemudian yang terlihat hanyalah gelap, gelap dan gelap….Suasaku hening sesaat, sangat tenang. Bahkan desir anginpun tak mampu menghela kain tipis yang tergantung di jendela. Seolah tiada kehidupan yang tampak, sebenarnya apa yang terjadi

Tersentak setelah Vicky melekatkan badannya dimukaku. Vicky memang punya bulu yang lembut, dialah kucing putih berbulu tebal yang kerap kali menemaniku setiap kali aku tidur. Kubuka kedua mataku yang sayu akibat terlalu banyak menangis. Teringat kembali kejadian itu, akupun kembali menangis dan menangis lagi…..

Kucoba tenangkan diri kulemparkan bantal guling dan beranjak dari ranjang kemudian bergegas mengambil air wudhu dengan sisa-sisa perasaanku kubasuh seluruh mukaku. Kuingin mengadu kepada Allah atas semua yang terjadi hari ini. Aku ingin Allah mengembalikan waktu agar aku dapat memperbaiki atas semua yang terjadi. Mungkinkah memang aku yang salah, yang selalu egois tanpa mengerti apa yang dia mau. Ataukah memang dia punya alasan lain, mengapa dia begitu tega meninggalkanku.

Akupun bersujud setelah selesai sholat istokharah, dalam sujudku kutumpahkan semua yang ada. Dalam pengaduanku kubenamkan seluruh kesedihan ini dalam tangis dan doa.
Semua rasa bercampur seiring berhamburannya air mata, hal ini semakin membuktikan betapa aku sangat lemah. Betapa aku sangat butuh engkau ya Allah. Disaat orang yang kucintai meninggalkanku, Engkau begitu setia mendegarkanku. Dan ternyata memang hanya Engkau yang selalu mengerti aku.

Kutengadahkan wajahku setelah ketenangan kugapai, dengan khusuk akupun berdoa. Memohon agar aku diberi kejelasan dan hikmah dari peristiwa berat yang kualami. Perlahan kuraih Al-Qur’an kubaca ayat demi ayat. Kudapatkan ketenangan yang teramat sangat ketika lantunan ayat-ayat ini meluncur dari lisanku. Sampai pada sebuah surat An Nisa akupun tertegun sejenak. Ku ulangi lagi ayat ini, berkali-kali. Kupahami maknanya dalam-dalam, kurenungkan beberapa saat.

Kini mataku melirik secarik surat tang tergeletak yang sedikit basah. Kubaca kembali isi surat itu, kutatap tajam-tajam kucoba mengerti apa maksud isinya. Ya, akupun masih belum mengerti kenapa keputusannya begitu bulat untuk berpisah denganku. Ini mungkin akan menjadi surat terahir yang akan aku terima dari dia. Kini kembali isi surat itu perlahan lahan……

Dear Ukhti
Bismillahrohmannirrohiim…………
Kiranya keputusanku untuk mengahiri hubungan ini begitu menyakitkamu mungkin ini akan sangat sulit bagimu untuk menerima. Untuk itu maafkan Aku, semua ini Aku lakukan bukan karena Aku mempunyai wanita lain, demi Allah tidak. Dan sesungguhnya Aku sangat mencintaimu, jika ada didunia ini wanita yang paling Aku cintai itu adalah kamu. Tapi, Aku juga tidak memungkiri bahwa Aku pun takut kepada Sang pembuat cinta, ternyata dialah yang lebih mencintai Aku dari semua yang ada. Dialah yang telah mencintai Aku dari detik ke detik, akhirnya Aku putuskan untuk mencintaiNya terlebih dahulu.

Ukhti, Allah menginginkan Aku untuk mengahiri hubungan ini karena Allah sayang dengan kita. Dia ingin kesucian cinta kita terjaga dari nafsu. Allah menginginkan cinta kita bersatu dalam sebuah ikatan suci yang penuh dengan kasih sayang dan tanggung jawab. Dia ingin cinta kita diberkahinya baik di dunia dan akhirat.
Ukhti, jika memang kamu mencintai Aku. Ikhlaskanlah hubungan ini berahir, cintailah Allah melebihi cintamu kepada Aku. Turutilah semua aturan Allah, dengan ikhlas dan sabar. Insya Allah jika memang kita berjodoh Allah pasti mempersatukan kita. Amin….


Sebegitu besarkah cintanya pada Allah? Apakah ini hanya alasan untuk berpisah denganku? Ataukah Dia hanya ingin melepaskanku secara perlahan? Benarkah Allah menginginkan kesucian cinta itu dengan tidak pacaran? Lalu apakah menikah mampu mengembalikan dia padaku? Tapi kapan dia akan datang untuk meminangku? Terus benarkah tolok ukur cintanya padaku adalah ketika aku taat pada seluruh aturan Allah? Sampai saat ini aku belum mengerti…..

Sebulan berlalu, masih seperti ketika dia memutuskanku, aku masih sering menangis, aku masih sering teringat seraut wajahnya. Bahkan aku masih ingat dengan jelas setiap senyumnya. Ya Allah berat sekali rasanya hidup ini tanpa dia. Sungguh aku hanya mau dia, semua yang aku inginkan ada padanya. Tutur lembut katanya, sopan santunnya sungguh akhlak yang sangat mulia.

Seiring berjalannya waktu akupun mulai belajar, dengan rasa penasaranku yang mendalam kugali pengetahuan tentang Islam melalui seminar-seminar, kajian demi kajian, bahkan konsultasi dan diskusi keislaman pun kulahap dengan rakus. Wanita seperti apakah yang sangat didambakan oleh seorang lelaki soleh? Pertanyaan inilah yang mendorong diriku untuk tetap larut dalam indahnya menemukan islam.
Akhirnya kuberanikan diri untuk menulis beberapa baris kata. Mungkin inilah saatnya kutunjukkan apadanya bahwa aku telah berubah, bahwa ku mulai memahami tentang keinginannya. Semoga saja ini mampu menentramkan kegalauan yang mengahantuiku. Ya Allah tuntunlah penaku, kuingin dia tahu………

Dear akhi…..
Bissmillahirrohmaniirohin……
Tak terasa dua tahun sudah kita tak pernah bertemu, insya allah telah banyak perubahan yang terjadi pada diriku. Setelah waktu itu kutakumkan janji dalam diri bahwa aku akan berubah menjadi apa yang kau mau. Lebih tepatnya menjadi seorang wanita solehah yang taat kepada aturan Allah. Sampai detik ini kesempurnaan untuk menjadi “aisyah” memanglah sangat jauh. Akan tetapi keseungguhanku ini mudah-mudahan dapat engkau fahami.

Jujur sampai detik inipun aku tak mampu melupakanmu, kerinduan ini semakin mencengkeram hatiku, bahkan teramat menyiksa ketika kuingat kamu. Akhirnya kuberanikan diri menghubungimu, tentunya berbekal rasa cinta yang sampai saat ini masih tersimpan rapi di hatiku.

Akhi, aku ingin kau temui orang tuaku sesegera mungkin. Karena aku sungguh yakin bahwa engkau mampu menjadi imamku. Aku tak ingin orang lain mendahuluimu untuk meminangku. Karena memang selama ini hanya engkau yang aku harapkan. Karena aku sungguh mencintaimu….

Beberapa hari yang lalu, kudengar orang tuaku ingin mencarikanku jodoh. Akhi, kumohon datanglah, jadikan aku sebagi “aisyah” mu. Jika memang engkau sayang padaku, jika engkau memang cinta padaku. Insya allah kini aku telah siap menjadi apa yang kau mau.

Aku menunggumu dengan air mata dan doa. Semoga Allah meringankan langkahmu. Amin…..


Hampir sebulan kunanti balasan darinya, setengah menangis kududuk didepan cermin. Ada apa dengannya apakah dia melupakanku. Mengapa membalas suratpun tidak, apa sih beratnya menulis surat. Air matapun mengalir membanjiri kesedihan hatiku. Dalam keputusasaanku kembali ku berwudhu kemudian bersujud memohon pada Allah agar diberi kemudahan menerima segala sesuatu yang terjadi nantinya.

Dalam sujudku kucurahkan semua permohonanku. Ya Allah kirimkanlah dia untukku, jadikanlah dia imamku. Dengan ridhomu berikanlah yang terbaik untukku. Ya Allah kalaupun memang dia bukan jodohku, segera kirimkanlah seseorang yang mampu memikat hatiku, agar aku mampu melupakannya. Agar aku mampu menyingkirkan segala kerinduan ini, dan kumohon alihkan dan hapuskan cinta ini darinya jika memang itu kehendakmu. Namun, dengan segala kerendahanku wahai Tuhan segenap cintaku untuk saat ini hanya menginginkan dia….kumohon perjelaslah petunjukkmu ya Allah.

Tiga hari kemudian seperti halnya hari-hari yang lain aku masih sering menangis. Sambil terus membaca tulisan dua tahun yang lalu ketika dia memutuskanku. Sayup-sayup kudengar suara gaduh diteras rumah. Sepertinya ada tamu yang datang, seperti biasa ibuku mempersilahkan para tamu masuk, hatiku semakin berdebar tiap kali ada tamu yang berkunjung. Dengan penuh harap kuselalu berharap dia yang datang, namun seperti biasa pula harapan itu sirna kembali.

Namun kali ini suara itu semakin gaduh sepertinya banyak sekali yang datang. Hatikupun semakin keras berdetak, tak biasanya ada tamu seramai ini. Apakah dia, atauakah dia, mungkingkah dia, semoga saja dia. Ingin rasanya kuintip lewat celah pintu kamarku, namun kaki ini terasa sangat berat. Penasaranku semakin menjadi-jadi, ketika derap langkah semakin mendekat kearah pintu kamarku. Semakin dekat semakin jantungku berdegup kencang, kemudian….

“tok, tok, tok” pintu kamarku diketuk. Darahku mengalir semakin kencang, sepertinya mau pecah saja pembuluh darahku. Dengan nafas tersenggal-senggal ku jawab ketokan itu dengan suara bergetar.
“iya, sebentar” jawabku dengan nafas menderu…
“Sayang, cepat keluar. Ayah, Ibu sudah datang. Ada paman dan bibi juga tu.” Lamunanku pun buyar seiring terhempas suara yang sangat ku kenal itu. Ya, suara itulah yang sanggup menjadikan hidupku menjadi lebih berawarna. Suara itulah menjadikan aku seorang wanita sesungguhnya. Dialah suamiku Syaiful yang selama ini membimbingku, yang beberapa tahun yang lalu memutuskanku untuk menikahiku dengan menjaga kesucian cinta karena Allah.

Sebambangan (Kawin Lari)

Siang itu selepas sholat duhur pada hari pertama idul fitri, seperti tahun – tahun sebelumnya kami merayakan pesta sakura1 dengan muli-meghanai2. Aku yang setahun sekali pulang kampung, selalu ikut merayakan pesta ini. Sepertinya tak mau ketinggalan momen indah dimana aku akan bertemu para muda-mudi dari beberapa tiyuh3. Disinilah pertemuanku dengan seorang gadis yang membuatku kelimpungan sepanjang malam. Fauzia begitu lembut suaranya ketika kami berkenalan.

Aku seorang mahasiswa semester akhir Universitas Lampung yang sampai saat ini masih berkutat dengan skripsi, hanya bisa tersenyum ketika menerawang langit-langit kamar. Beginilah, ketika aku jenuh melototi tumpukan buku dan monitor komputer. Ya, sekali lagi senyum fauzia melintas, begitu anggun. Masih tergambar jelas ketika kerudung putih yang dikenakannya melambai tertiup angin. Sungguh gadis cantik solehah yang ideal, pikirku. “fauzia, betapa sempurna anugerah tuhan yang tercurah kepadamu”, gumanku.

Aku harus segera lulus, pikirku. Betapa tidak, sebentar lagi adikku akan segera kuliah. Beban ekonomi yang semakin berat memaksa aku berjuang ekstra keras. Sejak kebangkrutan usaha ayah tiga tahun lalu, terpaksa aku hidupi diriku sendiri dengan bekerja serabutan paruh waktu. Beruntung beasiswa yang kuajukan mencukupi untuk bayaran kuliah.

Kini ayah terlihat semakin kurus dan hitam, setengah hektar kebun kopi peninggalan kakek dirawatnya dengan baik, itulah satu-satunya sumber penghidupan ayah selain narik ojek. Dulu kami tinggal di Jakarta. Tragis memang, kebakaran yang melumat toko bangunan ayah hanya menyisakan puing-puing hitam dan asap tebal. Ibu sempat jatuh pingsan ketika melihat ruko kami rata dengan tanah. Peristiwa itu terjadi ketika kami liburan ke Dufan, hanya sebuah mobil sedan corolla usanglah harta kami yang tersisa. Sejak itu ibu sering sakit-sakitan sehingga ayah memutuskan untuk pindah dikampung halaman ibuku di Bukit Kemuning.

Akhirnya perjuangan selama empat tahun menuai hasil, gelar Sarjana Pendidikan melekat diakhir namaku. Hingga kini kuabdikan diri di sebuah sekolah menengah atas di kampung halaman ibu. Bukit Kemuning, disinilah kulibas kehidupan dengan mencerdaskan anak-anak.

Fauzia, masih seperti dulu keanggunanya menyihirku untuk terus menerawang langit-langit kamar. Betapa tidak, selain cantik dan pintar, dia adalah seorang guru ngaji di tiyuh ini. Banyak sekali meghanai yang jatuh hati padanya. Namun keinginan para bujang untuk meminang gadis ini pupus, bak embun dilalap mentari. Sebagai anak gadis pemangku adat, fauzia harus mampu mempertahankan adat yang terwaris turun temurun. Sehingga dalam memilih pendamping hidup pun tidak boleh melangkahi adat, begitu tutur ayahku.

“Nak, jangan pernah bermimpi untuk mendapatkannya” pinta ayah. Sedih memang, ketika cinta yang bersemi dihati bersentuhan dengan adat. Mungkin benar nasehat ayah, gadis seperti dia tak layak bersanding denganku. Keluargaku tak akan mampu memenuhi permintaan Ayahnya, gadis pemangku adat seperti dia pastinya akan melakukan begawi adat4 dalam upacara pernikahannya. Terbayang olehku, berapa puluh bahkan mungkin seratus juta lebih biaya begawi itu. Ya, gadis lampung akan sangat “berharga” jika dinikahi secara adat. Selain itu tak satupun gelar adat melekat dikeluargaku.

Puih, mengapa harus jatuh hati dengan seorang gadis seperti fauzia. Mengapa dia dilahirkan dalam lingkaran adat yang kuat. Mengapa pula dia seorang keturunan pemangku adat yang bahkan bupatipun akan setia mendengar petuah adat kakeknya. Bergejolak otakku, terasa semakin panas ketika kubenturkan gelombang rasa ini dengan realita yang ada.

Sore itu kuberanikan diri untuk bertemu dengannya selepas sholat asar di masjid agung dekat rumahnya, seperti biasa dia mengajar ngaji anak-anak. Kesederhanaan mengisyaratkan keteguhan pribadi yang kuat, walaupun ayahnya pemangku adat namun kehidupan ekonominya juga tidak begitu baik. Kutunggu hingga selesai….

“assalamualaikum, fauzia. Apa kabar?” ucapku dengan nada bergetar.
“waalaikum salam, alhamdulillah baik. Tumben sholat disini” balasnya dengan senyum simpul. Masya allah, terasa darah ini mengalir lebih cepat. Sepertinya mau pecah saja pembuluh darah ini. Sesaat ku terdiam tenangkan diri. Aku tak tahu mengapa ini selalu terjadi, padahal sudah berulang kali kami bertemu bahkan cinta ini pun telah tumbuh subur. Namun tetap saja kejadian seperti ini terulang lagi

“ Fauzia, to the point aja. Mengenai hubungan kita, sudah waktunya aku berterus terang padamu. Bahwa aku ingin hubungan ini kita kuatkan lagi”, deras bibirku mengalirkan kalimat ini. Tak kusangka akhirnya lepas juga kalimat ini setelah kupendam dalam bilik-bilik karma hati.

“ Kak Adri, aku mengerti maksudmu. Aku juga ingin pernikahan adalah akhir dari semua ini. Aku ingin mereguk indahnya cinta dengan ridho Allah”, jawabnya dengan tenang seakan tiada sedikitpun gugup menyertainya.

“Pastinya kau juga paham, keberanian dan keadaanku tak mungkin sanggup menembus lingkaranmu” balasku pelan.

“Aku yakin Allah akan beri jalan bagi hambanya yang ingin menggapai ridhonya” pelan namun sanggup menjebol gunung keraguan yang menumpuk difikiranku.

Sejak itulah, aku berfikir semakin keras mencari jalan keluar demi niat suci kami. Sempat kuberanikan diri temui orang tuanya, kuutarakan segenap maksud hati. Namun cacian dan cemoohan yang kuterima. Akupun semakin gila, ketika kudengar fauzia dilarang keluar rumah, hingga datang seseorang yang cocok dan sepadan untuk menikahinya.

Dalam kekalutanku terlintas untuk sebambangan5 (kawin lari) saja. Ya, kenapa tidak, pikirku. Tapi apakah fauzia mau? Bukankan dia wanita yang mengerti agama. Pastinya restu orang tua baginya sangat penting. Aku tak yakin ini berhasil….
*******
Tubuhku kini sedikit kurus, lengan tanganku semakin berotot. Kini aku bekerja disekolah didaerah pedalaman Jambi, sebagai pegawai pegawai negeri sipil. Aku mencoba mencari penghasilan lain, dengan menggarap dua hektar tanah yang kubeli dari gaji yang kusimpan setelah beberapa tahun. Dengan inilah kuhidupi fauzia dan anakku shalahuddin yang kini berumur empat tahun.

Ya, akhirnya kami sebambangan setelah fauzia meninggalkan surat yang menjelaskan dengan siapa pergi, kemana tujuan serta sedikit uang dibawah bantal. Setelah dua hari ayah dan pamanku berangkat kerumah Fauzia untuk ngantak pengundoran senjata6 (pengakuan salah) dengan membawa senjata tajam yang dibungkus kain putih dan uang kontan 58 riyal. Kamipun dinikahkan oleh kepala kampung dengan wali hakim. Karena ayah fauzia bersumpah serapah mengharamkam kakiku menginjak rumahnya, karena permintaan mahar dan biaya begawi adat yang tidak bisa dipenuhi. Tragis memang, tapi tekad kami sudah bulat, cinta ini harus segera dimurnikan demi menjaga fitnah.

Dalam hati, kutancapkan niat bahwa nanti aku pasti pulang dengan membawa keberhasilanku. Akan kutunjukkan ke pemangku adat bahwa fauzia akan menjadi wanita terhormat, tanpa harus bergelar adat. Akan kutunjukkan bahwa cucunya nanti akan menjadi pemimpin umat yang cerdas yang tidak hanya memimpin adat. Kami bahagia walau harus memendam rasa bersalah. Ayah, ibu maafkan kami karena memilih cara ini untuk memurnikan cinta, karena kami menginginkan cinta dan cahaya surga dalam kehidupan ini……….

1. Pesta sakura : pesta adat ini sering dilaksanakan untuk merayakan hari raya idul
fitri, sebagai sarana hiburan acara ini juga sebagai ajang mencari jodoh untuk
para muda-mudi. Pesta sakura ini dipusatkan dikenali (±20 km dari liwa)
2.Muli-meghanai: sebutan untuk bujang gadis adat lampung
3.Tiyuh : kampung halaman, pekon, desa atau sejenisnya.
4.Begawi adat : Pesta adat. Pesta adat ini biasanya harus melampaui semua jenis
seremoni adat, mengundang para keluarga adat di berbagai pelosok daerah. Pesta
adat ini memakan banyak waktu dan biaya.
5.Sebambangan: tradisi kawin lari muda-mudi di Lampung. Inilah kearifan lokal
Lampung bagi muda-mudi yang ingin menikah tetapi tidak punya biaya untuk melakukan
gawi adat. Namun, kearifan lokal ini sering disalahgunakan untuk memaksa para gadis
menikah dengan laki-laki, meskipun mereka tidak saling mengenali. Sebambangan
terjadi jika ada kesepakatan awal antara perempuan dan laki-laki. Kemudian,
perempuan meninggalkan pertinggal (pemberitahuan) biasanya sepucuk surat dan
sedikit uang. Ada anggapan di masyarakat adat Lampung bahwa perempuan yang sudah
diajak sebambangan dan sempat menginap di rumah laki-laki, sudah sah menjadi istri
laki-laki itu. Jika perkawinan mereka dibatalkan,si gadis berarti sudah janda.
6.Ngantak pengundoran senjata : pengakuan salah, biasanya membawa senjata tajam yang
dibungkus kain putih dan uang kontan 58 riyal atau setara dengan (Rp116.000)

Pendidikan Runyam Akibat kapitalisme-sekularisme

Hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 Mei merupakan momen yang tepat untuk melakukan refleksi untuk kondisi kekinian terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Selain itu perlu juga mengawal perkembangan implementasi dari sistem pendidikan tersebut terhadap rakyat sebagai objek dari pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa dengan bertambahnya tahun kualitas pendidikan negeri ini semakin memburuk. Kompas (22/9/2006), mengutip data Badan Pusat Statistik, menguraikan angka pengangguran lulusan universitas di Indonesia telah mencapai sekitar 385.000 orang pada tahun 2005. Dari kecenderungan yang ada, bukan mustahil angka tersebut menembus 500.000 orang pada tahun 2008.

Ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan semakin mempertegas bahwa pendidikan dijadikan komoditas ekonomi. Untuk masuk sekolah dasar yang unggul saja, orang tua harus mengeluarkan uang jutaan rupiah. Memang, ada yang murah, tetapi jangan ditanya kualitasnya, tentu apa adanya. Inilah yang disebut diskriminasi dalam dunia pendidikan. Kalau punya uang bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, kalau tidak punya, harus pasrah dengan kualitas pendidikan yang menyedihkan.

Alokasi belanja Negara untuk pendidikan yang tidak dapat dinalar membuat berbagai fasilitas kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlaksana. Terbukti dengan beberapa sekolah di berbagai daerah yang rubuh akibat kecilnya anggaran untuk ini. Selain itu penyediaan buku-buku yang tersendat-sendat menyebabkan para siswa tidak mampu belajar dengan baik sehingga banyaklah yang tidak lulus ujian nasional. Akhirnya gurulah yang menjadi kambing hitam dari aturan yang disebut kebijaksanaan dari pemerintah ini. Hal ini menghantarkan Indonesia pada peringkat ke-111 dari 175 negara pada tahun 2004 (Penelitian Human Development Indeks, HDI).

Pengkerdilan peran pemerintah terlihat dengan jelas atas kebijakannya untuk menswastanisasi Perguruan tinggi melalui BHMN dan BHPT. Dengan logika bahwa dengan swastanisasi, perguruan tinggi dapat bersaing secara bebas dan terbuka, sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi tersebut. Jika diteliti lebih dalam ternyata mem-BHMN-kan perguruan tinggi adalah upaya lepas tangan pemerintah dalam pendidikan, terlebih mengenai pencabutan subsidi. Artinya pemerintah mengarahkan perguruan tinggi untuk menjadi sebuah perusahaan. Hal ini jelas menegaskan bahwa liberalisasi pendidikanlah yang menjadi agenda tersebunyi pemerintah.

Akar permasalahan runyamnya kualitas pendidikan Indonesia ini adalah diterapkannya sistem kapitalis-sekuler di negeri ini. Ideologi kapitalisme meniscayakan sistem politik, ekonomi, termasuk pendidikan yang kapitalistik. Pendidikan yang bersifat sosial berubah menjadi profit oriented. Prinsip kapitalisasi pendidikan ini telah menggeser visi mulia lembaga pendidikan menjadi sekedar alat untuk mencari keuntungan. Politik ekonomi lissez faire seperti yang diserukan Adam Smith telah mewabah dan merasuki dunia pendidikan. Intinya, biarkan bebas, pemerintah jangan ikut campur tangan dalam perekonomian termasuk pendidikan.

Akhirnya cita-cita Ki Hajar Dewantara yang dinobatkan sebagai bapak pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kandas oleh ideologi Kapitalis ini. Dengan profesionalitas yang tinggi beliau mampu mendirikan Perguruan Taman Siswa pada waktu itu sehingga hari lahirnya 2 Mei (1889) diabadikan menjadi Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1959.

Solusi terhadap permasalahan ini adalah dengan membuang ideologi Kapitalis-Sekuler dari sistem kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Kemudian menggantikan dengan ideologi lain yang nantinya mempunyai visi mensejahterakan seluruh rakyat terutama dengan pendidikan. Dimana pemerintah akan mengambil peran penuh dalam pendidikan, yaitu dengan pengaturan kurikulum yang tepat, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai termasuk infrastruktur yang efisien, memberikan penyelenggara pendidikan yang capable dan amanah (tidak korupsi), pengalokasian anggaran dana publik yang dikelola negara yang didedikasikan khusus untuk pendidikan ini.

Prinsip Ing ngarso sung tulodo artinya di depan memberi teladan, Ing madyo mangun karso artinya di tengah membangun karya, Tut wuri handayani artinya di belakang memberi dorongan, seperti ajaran Ki Hajar Dewantara dapat terlaksana jika pemerintah mau menerapkan ideologi yang terbukti telah mensejahterakan rakyat selama 13 abad lebih. Itulah ideologi Islam yang akan memberikan pendidikan sebagai hak bagi setiap warganya, tanpa harus membayar mahal, sehingga akan lahir para intelektual yang religious yang jauh dari semangat mencari keuntungan, akan tetapi semangat untuk mencari kesejahteraan secara kolektif.

Sehingga pasal (5) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal yang menyebutkan: … negara menjamin setiap warga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, akan tercapai dan tepat sasaran sesuai dengan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga menjadi bangsa yang terdepan dan menjadi teladan dalam berbagai bidang.

Lalat Baik Hati

Raut muka kuyu, dekil
Mata sayup menatap gundukkan sampah
Hatinya menjerit, merintih
Batinnya terluka menangis
Wahai nurani kemana engkau pergi…!

Lihatlah aku…!
Hanya berteman lalt disini,
Setiap hari, setiap saat hanya mereka yang sudi berbagi
Seonggok roti bau, sebungkus nasi basi

Wahai nurani kemana engkau pergi
Tengoklah aku disini

Dimana iba para penguasa
Apakah iblis durjana bersemayam dihatinya
Ataukah mabuk oleh air mata rakyat jelata

Lalat temanku, sudahlah
Hanya engkau yang bersedia berbagi
Kapan lagi makanan datang
Tolong sisakan untuk tubuh yang letih ini
Hanya engkau yang mau mengerti

Debu-Debu Kota

Beterbangan, melayang, mengambang di udara
Menempel di dedaunan kering, ia diam, ia bisu, ia tuli
Kemudian terbang lagi tertiup angin
Menempel pada raut wajah kuyu
Sayup-sayup terdengar rintihan memelas
Teriakan yang menyayat nurani suci
Mengais dari iblis-iblis yang baik hati

Ia menjadi saksi walau membisu, ia menangis tanpa air mata
Iapun ikut merintih ketika asap teknologi hinggap di dahinya
Tak rela rasanya kesuciannya ternoda
Di cerca dan di caci pejalan kaki,
Di benci para konglomerat berdasi
Tak sanggup rasanya menatap ketertindasan ini
Terkikisnya nurani insan yang mengutamakan gengsi

Tetapi inilah kenyataan
Tatkala kebenaran terlihat samar-samar
Manakala kebatilan merajai hati nurani
Tatkala asa pergi dari raga yang letih

Inilah yang terlintas di imajinasi
Biarlah tuhan yang menghakimi
Biarlah alam yang mencatat semua ini
Biarlah aku tetap menjadi debu-debu dikota ini
Yang kan bicara di alam yang dinanti-nanti

ehmmmmmmmm

duh, sepi banget ni........
hunja deres, dingin, becek,user pad gak dateng ni...

tapi alhamdulillah Allah telah menurunkan hujan, karena dengan hujan kehidupan kembali berjalan. penting memang ketika Allah menciptakan hujan dengan siklus hidrologinya, semua serasa serasi dan berjalan sesuai ketentuan....
byu the way, huja yang Allah ciptakan dengan takaran yang pas, tidak mungkin akan terjadi efek negatif jika pola siklusnya tidak terganggu, all right let's go on....

hujan...., terkadang menjadi momok bagi sebagian warga jakarta, gimana nggak daerah padat penduduk ini sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya, terlebih musim hujan. pernah malah gak ada mendung gak ada hujan, gak ada gledek juga. jakarta bisa banjir, aneh bin ajaib deh. yup, itulah namanya kalau manusia udah "kemaruk" semuanya dilibas tanpa pandang bulu. udah tau dari SD kalau hutan gundul, air langsung nyi-kat semuanya karena gak bisa ngeresep kedalem tanah. ini malah semuanya dijadiin pemukiman, dibangun gedung bertingkat. ya sudah sewajarnya air nyuci bersih ketamakan manusia yang nge-ganggu siklusnya.

yang parah lagi, waktu musim kemarau dateng, semuanya kering, cadangan air dalam tanah kagak ada, jadinya ya haus deh bumi,nah bumi ja haus masak mau dia bagi airnya bwt kita. kualat lagi dah manusia.

ini seharusnya menjadi perhatian kita, terlebih pemerintah yang udah kita coblos berulang-ulang. bisa gak mereka selesain masalah ini, sebenarnya simpel si, jangan ganggu siklus air. "nah sekarang ni, karena pemukiman dah banyak gak mungkin dong mau digusur gedung-gedung dan pemukiman" gitu kata pemerintah. menurut gw si, cuma alasan kalau mereka sebenernya gak bisa atasi masalah ini.

eit, inget gak ma kata "TRANSMIGRASI". yup, sebenarnya itu bisa dijadikan program pengentassan "kebanjiran" and kemiskinan, karena program ini bisa memeratakan penduduk dalam menempati wilayah sehingga, selain kepadatan penduduk di kota besar teratasi juga mengatasi banjir. jangan lahan yangsuper luas ini dikelola oleh perusahaan asing ma konglomerat aja {mungkin karena waktu kampanye hais banyak ya, jadi modal dari pengusaha dijualin deh aset buat nebus utang... he he he}

nah ujuan sebenarnya adalah rahmat jika, manusia mampu menelaah dan bersyukur atas nikmat Allah. dan sebagai sebaik maklhluk sudah sepantasnya bumi yang kita cintai ini dikelola dengan bijak, sesuai dengan panduan buku super pintar"Al-Qur'an dan As Sunah".

so, kita harus belajar dari hujan, bahwa jika siklus kita terganggu akan mengakibatkan efek negatif yang tidak sedikit...

ehmmmmmmmmmm, kapan ya semua kembali ke siklus.??????

oooooaaaaaaaaaah

oooooaaaaaah, bangun pagi, seperti biasanya dingin bauuuanget. selepas bersih-bersih nyapu ngepel di ruko, mpe keringetan enak juga udara hari ini. seger baget, itung-itung sambil olah raga.

ngeliat anak MAN pada berangkat sekolah, jadi inget waktu sekolah dulu, berangkat pagi pulang sore, kadang jalan ma temen, kadang debat dimasjid...pernah juuga ikut tawuran. wekekekek kenangan indah plus konyol. yaup, masa pencarian jati diri begitu orang bilang. tapi ngeliat anak-anak sekarang, jadi agak khawatir ni....pergaulan semakin gak terkendali saja,,capek ngleita TV yang nongol hampir seperempatnya remaja, yang kriminal, yang seks bebas, jadi miris juga.

apanya yang salah ya.......
sistem penddidikan katanya tiap tahun udah di update???
emang sih beberapa perlu dikasih jempol 4, ada yang juara olimpiade.....
tapi justru moral and akhlak tambah rusak....
nge-update sistem pendidikan kita ni kemana ya???
jangan-jangan program pemerintah ni, nge-update nya ke barat lagi.....

hik hik hik hik
coba sistem pendidikan kita ni duplikat sistem dari zamannya imam syafi'i atau ibnu sina pastinya nanti banyak profesor yang sekaligus ulama deh..
gue nduga imam syafi'i yang hafal qur'an pada umur belasan tahun, bukan hanya dia ja yang hafal, pastinya banyak juga yang hafal. tapi karna si Imam ini jadi ulama besar jadinya dia ja yang terkenal.

sebel juga si, kalau liat kurikulum pendidikan Indonesia ni. persis mau disamain ma Mbahnya Kapitalis, gimana nggak, pendidikan dijadiin barang dagangan. liat aja ada mahasiswa kedokteran UI yang harus bayar mpe ratusan juta, bahkan menembus angka M lho...
gimana rakyat miskin coba, uda "kere" sekolah gak bisa, pasti jadi tambah goblok plus melarat.
persis jaman belanda ni, yang boleh sekolah cuma anak bangsawan, ningrat, ma keluarga kerjaan. sama gak ma sekarang, cuma bedanya ningrat ma bangsawan sekarang ni, adalah keluarga pejabat ma pengusaha ja. jadinya gue bilang si, kehidupan lebih kejam dai binatang jadinya.....

kalau Macan ja gak mungkin makan anaknya sendiri, walaupun selaper-lapernya. lha kita manusia "Bapak" kita yang di istana negara sana, kalau ngeliat APBN tipis, kita "Anak"nya di makannya. coba, BBM dinaikkin alasannya demi menyelematkan APBN. apa mereka pernah berfikir demi menyelamatkan rakyat....

bodo ah, mudah-mudahan kehidupan ini segera berubah. aku pengen kehidupan seperti pada masa kejayaan Islam di tangan para khalifah, umar bin abdul azis, sulaiman Al Qanuni, dan lain-lain.

gue doain para politisi segera kembali ke syariah Islam, atau lok gak mau biarlah mereka dilaknat Allah seperti para zionis Yahudi, yang insya Allah sebentar lagi juga bakalan bangkrut dan di musnahkan Allah....

hehehehe mau mandi dulu a, bau ni badan...

Senin, 26 Januari 2009

Cahaya

yup, gerah memang kalau gak ada cahaya. kehidupan serasa berhenti bernafas. puyeng juga kalau sering mati lampu, cahaya lenyap ditelan gelap...
hu...h, kapan ya rumahku yang mungil di ujung jalan, ditengah rerimbunan pohon karet "bersinar"...
kesel kadang ngeliat wakil-wakil rakyat yang selalu memanfaatkan momen gelap bwt jadi bahan kampanye" PLN segera Masuk"...gitu bualnya.....
padahal di kota lampu berbinar-binar menerobos gelap, umbar syahwat di diskotik, bersujud di masjid, tertegun dipinggir jalan, terkantuk di trotoar......
begitu borosnya sehingga hampir setiap poster para calon dewan "penghianat" rakyat dapat tersenyum dalam reklame yang tersusun acak kadut.....
aku merindukan ketika si "mbok" memasak gak perlu pake "ublik" lagi, terlebih malah tinggal colok jugaketika strika. kasian sebenarnya tangan-tangan pengasuh bayi jika harus bakar tempurung kelapa dulu kalau mau strika.....

aku iri jika denger cerita para khalifah yang dulu katanya mampu memakmurkan rakyatnya hingga batas yang sangat luar biasa, seperti khalifah umar yang rela memikul sendiri gandum buat seorang janda yang kelaperan. atau umar bin abdul aziz yang mampu memakmurkan hampir seluruh rakyatnya, sehingga afrika dulu tidak ada satupun yang mau menerima zakat.........
jika ngeliat pemimpin kita sekarang.....................
jau....................h banget......

kapan Allah akan memberi kemenangan ya...............
hik hik hik..........
sedih jika ngeliat sekarang ini, kehidupan semakin biadab saja....